Bahasa Makassar adalah bahasa daerah yang digunakan oleh suku Makassar, yang mendiami wilayah pesisir selatan Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Bulukumba. Bahasa ini juga digunakan oleh diaspora Makassar di berbagai daerah karena tradisi merantau mereka yang kuat.
Jumlah penuturnya diperkirakan lebih dari 2 juta orang.
Klasifikasi Bahasa
Bahasa Makassar termasuk dalam rumpun Austronesia, cabang Malayo-Polinesia, subkelompok Sulawesi Selatan, dan memiliki kedekatan dengan Bahasa Bugis, Bahasa Konjo, dan Bahasa Selayar.
Ciri-Ciri Bahasa Makassar
1. Fonologi
-
Memiliki 5 vokal utama: /a/, /e/, /i/, /o/, /u/
-
Konsonan khas seperti /Å‹/ (ng), dan /Ê”/ (hamzah)
-
Intonasi cenderung datar namun kuat pada penekanan di akhir kalimat
2. Kosakata
Bahasa Makassar memiliki banyak kata khas dan ekspresif. Contoh:
| Bahasa Makassar | Bahasa Indonesia |
|---|---|
| Iyo | Iya |
| Tabe' | Permisi |
| Kumase | Terima kasih |
| Iye to | Mereka |
| Maneng | Nanti |
| Jokka | Pergi |
| Mangngi | Makan |
3. Struktur Kalimat
-
Umumnya mengikuti pola Subjek–Predikat–Objek.
-
Menggunakan awalan, akhiran, dan partikel untuk penanda waktu, bentuk kerja, dan kesopanan.
-
Pronomina memiliki bentuk halus dan kasar, tergantung situasi:
-
Ikatte = kamu (halus), Angko = kamu (netral)
-
4. Aksara
-
Bahasa Makassar secara historis ditulis menggunakan Aksara Lontara (sama seperti Bugis).
-
Kini, umumnya ditulis dengan huruf Latin.
Fungsi dan Penggunaan
-
Digunakan dalam komunikasi sehari-hari oleh masyarakat Makassar, baik di rumah maupun di pasar dan tempat ibadah.
-
Dipakai dalam seni tutur, pantun (elongo), lagu tradisional, dan upacara adat, seperti dalam Appa' Sulapa dan pernikahan adat.
-
Bahasa Indonesia digunakan untuk keperluan resmi, namun Bahasa Makassar tetap kuat dalam lingkungan budaya dan keluarga.
Pelestarian dan Perkembangan
-
Diajarkan sebagai muatan lokal di beberapa sekolah di Sulawesi Selatan.
-
Digunakan di media lokal, dalam konten digital, dan musik tradisional (misalnya Ganrang Makassar).
-
Naskah klasik dan cerita rakyat dalam Bahasa Makassar sedang didokumentasikan ulang oleh akademisi dan komunitas budaya.
